GORONTALO,GP – Sebuah rumah lantai dua di Desa Lowo’o, Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo, menjadi arang akibat amukan si jago merah yang terjadi pada Sabtu (16/01/2022).
Informasi yang dirangkum Gorontalo Post, rumah yang ditempati oleh kurang lebih enam kepala keluarga tersebut terbakar sekitar pukul 14.29 Wita. Pada saat itu pemilik rumah yang dalam kondisi sedang tidur siang dibuat geger akibat nyala api.
Pada saat itu, Herman Duhengo (23) yang terlelap di kamar lantai 2, semi permanen yang kayunya telah berumur 12 tahun, kaget mendengar teriakan dari jalan oleh dua saksi mata yaitu David Hasan (17) dan Rifal Hasan (19). Keduanya berteriak karena melihat asap hitam dari balik jendelanya dan langsung mengeluarkan kepulan api kecil dari kamarnya Herman.
Beberapa keluarga yang langsung terbangun karena kepanikan Herman, berlari menyelematkan diri hingga ke jalan raya dan meminta pertolongan warga. Upaya tersebut pun sia-sia, karena angin yang bertiup kencang dan sebagian material rumah yang berada di lantai dua terbuat dari kayu, membuat api cepat menjalar dan menghanguskan semuanya.
Dengan kondisi padatnya pemukiman dan kekhawatiran masyarakat api akan merambat ke rumah yang lainnya, mereka pun langsung gotong royong mematikan api dengan menyiram secara bergantian, menggunakan ember sembari menunggu pemadam kebakaran datang. Beberapa saat kemudian, yakni sekitar Pukul 15.31 WITA, enam unit mobil Damkar langsung melakukan pemadaman. Beruntung dalam insiden ini tidak ada korban jiwa.
Kepada Gorontalo Post Anak Korban Kerbakaran, Amin Nurkholiq Alam (23) menjelaskan, sumber api berasal dari korek api yang dimainkan oleh anak kecil yaitu, Anugerah Pratama Duhengo (10), yang mengalalami keterbelakangan mental atau autis.
“Saat itu om saya sedang tidur dan di dalam saku celananya terdapat korek api. Kemudian sepupu saya Anugerah yang mengalami keterbelakangan mental yang tidak tahu apa-apa, yang saat itu sementara bermain di kamar, mengambil korek api dan langsung memainkannya dan jatuh menimpa karpet lantai, sehingga membakar kamar milik om saya,” jelasnya.
Untuk saat ini lanjut Herman, dirinya bersama keluarga lain saat ini menempati rumah milik kakek mereka yang hanya berjarak kurang lebih 1 Kilometer dari lokasi kebakaran. Alhamdulillah pula kata Herman, telah ada santunan dari beberapa dinas terkait untuk meringankan beban keluarga. Salah satunya adalah tempat tidur dan makanan siap saji.
“Syukur alhamdulilah kami juga barusan mendapati santunan dari Dinas Sosial Provinsi dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo.
Diantaranya, alat dapur seperti panci, bolsak 6 buah, Tikar 6 buah , pakaian bayi, mie instan 18 dos, 1 Paket bayi, berhubung juga dalam keluarga kami terdapat anak bayi berumur 3 tahun 1 bulan,” paparnya.
Sementara itu Kepala Seksi Lapangan Damkar Provinsi Gorontalo Yasmin Mohamad menerangkan, korban mengalami kerugian yang sangat banyak karena terdapat 18 Jiwa di dalamnya dengan berbagai macam profesi.
“Keluarga mengalami kerugian materil dan non materil terdapat, yang habis dilalap si jago merah antara lain, Tv 3 Buah, kipas angin 5 buah, Kulkas 1 buah, AC 1 buah, kompor 1 buah, 1 set alat kue kering, peralatan bantuan mesin Bordir, komputer, Hp android, Samsung 2 buah dan oppo buah di tambah Noki kecil, sepeda 5 buah, lemari 20 buah, sertifikat tanah dan uang tunai yang terbakar sebanyak Rp 10 Juta di tambah barang emas, sehingga kerugian ditaksi mencapai Rp 600 juta,” ungkapnya.
Di tempat berbeda, Kepala Desa Luwoo Ibrahim Rahman menyampaikan, saking padatnya pemukiman di Desa Luwoo api hampir saja merambat ke sebagian rumah yang dekat dengan lokasi kebakaran. Beruntung warga bergotong royong untuk mematikannya.
“Saya yang saat itu berada di lokasi, langsung memerintahkan kepada semua warga untuk gotong royong menyiram sumber api, agar tidak menyebar.
Alhamdulillah pula dengan dibantu oleh pihak pemadam kebakaran, api berhasil dipadamkan. Kami pun akan membantu semaksimal mungkin untuk meringankan beban keluarga, dan kalaupun terdapat bantuan dari orang-orang dermawan, saya selaku kepala desa dan keluarga sangatlah bersyukur,” terangnya. (tr-72)












Discussion about this post