Gorontalopost.id—Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo dalam hal ini komisi 2 berharap pemerintah daerah bisa memperhatikan guru kontrak yang saat ini masih dirumahkan sama seperti tenaga honorer lainnya, utamanya guru yang masuk dalam program guru penggerak. Hal ini dikatakan Ketua komisi 2 Ali Polapa, minggu (9/1).
Ali yang belum lama ini mengkuti program guru penggerak tersebut sangat merespon positif program yang dilaksanakan pusat bekerjasama dengan LPMP.
“Selaku DPRD yag membidangi pendidikan sangat mengapresiasi kegiatan dan karya para guru penggerak tersebut, dimana dnegan program tersebut melahirkan para guru yang berinovasi dan sebagian yang masuk guru penggerak tersebut masih berstatus guru honorer,” ungkap Ali.
Dikatakan Ali, model seperti inilah pembelajaran yang sangat diharapkan untuk bisa diterapkan di Kabupaten Gorontalo dan insya allah Kabupaten Gorontalo bisa menerapkannya. Disamping pembelajaran bagaimana pembentukan karakter siswa juga siswa dibekali berbagai kemampuan dari siswa itu digali potensi kreatifitas siswa dan diberikan tempat, sehingga mereka mampu mengembangkan kreatifitas.
“Saya salut akan hal ini dan semoga saja guru yang sudah mengikuti program dari guru penggerak ini akan menjadi contoh disetiap sekolah tempat mereka mengajar dan semoga kedepan di Kabupaten Gorontalo guru penggeraknya bukan hanya disejumlah sekolah saja tetapi disemua sekolah di Kabupaten Gorontalo harus lahir guru penggerak,” harap Ali. Ia menambahkan, saat ini memang untuk honorer masih kembali diseleksi, tetapi dirinya berharap para guru kontrak yang masuk dalam program guru penggerak tersebut bisa lebih diprioritaskan untuk segera kembali di SK khan dan kembali beraktifitas, karena potensi dari para guru penggerak sangat dibutuhkan di era seperti saat ini, karena bukan hanya materi yang bisa diterima siswa tetapi bagaiman kreatifitas siswa pun harus diasah dengan baik, apalagi saat melihat hasil pameran yang disajikan dari siswa sangat salut dengan kreatifitas siswa dan juga kompotensi dari guru-guru penggerak.
“Karena pastinya akan beda nanti hasilnya di lapangan, ketika akan menghasilkan output yang luar biasa atas didikan para guru penggerak, misalnya saja dari hasil pameran siswa SMA Telaga, terlihat jelas jika mereka sudah dibekali dngan bermacam keterampilan, saat mereka selesai menimba ilmu, aka nada yang mereka kembangkan ketika mereka keluar dan berada di tengah masyarakat,” tutur Ali.
Aleg tiga periode ini berharap, para guru kontrak itu masuk dalam kategori prioritas yang harus diperhatikan, karena mereka bukan saja akan memberikan dampak positif bagi siswa tetapi juga bagi guru lainnya sebagai contoh, bagaimana menjadi tenaga pengajar yang bukan saja untuk mengajarkan tingkah laku yang baik bagi siswa tetapi juga bagaimana bisa menggali potensi siswa untuk lebih berkreatifitas. (Wie)













Discussion about this post