Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk Penggunaan Bahasa Gorontalo Berbasis Kamus Digital, di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 6 Tilongkabila, Selasa (27/5/2025).
Kegiatan ini menjadi upaya konkret memperkenalkan dan melestarikan bahasa daerah kepada generasi muda melalui pemanfaatan teknologi. Kegiatan yang menyasar siswa sekolah dasar ini bertujuan menumbuhkan kecintaan terhadap bahasa Gorontalo sejak dini.
Mengusung pendekatan berbasis teknologi, sosialisasi ini memperkenalkan kamus digital sebagai media belajar yang mudah diakses dan menyenangkan.
“Tujuan utama kami adalah membiasakan siswa menggunakan bahasa Gorontalo sejak kecil. Di era digital ini, kami ingin mengarahkan mereka agar tidak hanya memakai ponsel untuk bermain, tapi juga untuk belajar,” ujar Yunus Dama, dosen penanggung jawab kegiatan.
Dalam pelaksanaannya, tim pengajar memperkenalkan kosakata dasar yang dekat dengan kehidupan sehari-hari anak-anak. Materi meliputi nama-nama anggota tubuh, alat rumah tangga, hewan, dan tumbuhan dalam bahasa Gorontalo. Pendekatan ini diharapkan dapat mempermudah pemahaman dan daya serap siswa terhadap bahasa daerah.
“Dengan metode yang menyenangkan dan relevan, anak-anak lebih mudah memahami dan mulai menguasai dasar-dasar bahasa Gorontalo,” tambah Yunus.
Antusiasme juga datang dari pihak sekolah. Kepala SDN 6 Tilongkabila, Iskandar Saleh, menyambut baik kegiatan tersebut dan mengaku kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tapi juga bagi dirinya secara pribadi.
“Secara pribadi, saya sangat terbantu. Saya sendiri belum sepenuhnya menguasai bahasa Gorontalo. Kegiatan seperti ini penting untuk membangkitkan kesadaran akan pentingnya bahasa daerah,” ujar Iskandar.
Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak sekolah, agar generasi muda tidak kehilangan jati diri bahasanya sendiri.
“Semoga siswa-siswi kami semakin termotivasi menjaga bahasa Gorontalo sebagai bagian dari identitas daerah. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada UNG,” pungkasnya.
Melalui integrasi teknologi dan budaya lokal, UNG menunjukkan komitmennya dalam menjaga kekayaan bahasa daerah, sekaligus merespons tantangan zaman dengan pendekatan yang adaptif dan edukatif. (Mg08)












Discussion about this post