Gorontalopost.id, GORONTALO – Redaksi Gorontalo Post, kedatangan tamu Selasa (19/12) siang. Mereka adalah siswa-siswi SMA Negeri 2 Limboto, pengelola Majalah Sekolahku.
Para generasi penerus bangsa ini antusias belajar jurnalistik langsung di ‘dapur redaksi’ Gorontalo Post. Pemimpin redaksi Gorontalo Post, Jitro Paputungan, menyambut mereka dengan hangat.
Cholilla Achmad Juri, guru pendamping para siswa mengatakan, kunjungan kali ini fokus belajar bagaimana pengelolaan media, lebih khusus pada proses penerbitan sebuah berita yang layak dan menarik untuk dibaca.
“Kami menerbitkan Majalah Sekolahku, dan anak-anak (siswa) ini yang menjadi crew-nya. Mereka pengelolanya, antusias mereka sangat besar,”ujar Cholilla sambil menunjukan dua edisi Majalah Sekolahku yang telah diterbitkan.
Dalam kesempatan itu, ia juga meminta Pemimpin Redaksi Gorontalo Post, untuk memberikan penilaian terhadap hasil karya para siswanya itu. “Apa yang harus dibenahi, dari dua edisi terbitan ini,”kata dia.
Para siswa yang hadir, silih berganti bertanya, tentang bagaimana proses penerbitan berita, membuat berita menarik untuk dibaca, cara wawancara narasumber, hingga kendala penerbitan berita.
Pemimpin redaksi Gorontalo Post, Jitro Paputungan dalam kesempatan itu menyambut gembira, siswa-siswi SMAN 2 Limboto yang mau belajar jurnalistik.
“Kalian berbangga, karena sekolah memfasilitasi bakat dan peminatan teman-teman dalam bidang jurnalistik, dengan menerbitkan sebuah majalah.
Ini media cetak, bisa disimpan kapan saja, dan dalam waktu yang sangat lama,”ujar Jitro. Menulis sebuah berita kata dia, tentunya harus dilengkapi dengan data.
Datanya bersumber dari hasil wawancara, atau pemantauan langsung saat liputan. “Harus percaya diri, jangan takut-takut saat mewawancarai nara sumber termasuk itu kepala sekolah sekali pun.
Saat bertemu nara sumber topik wawancara sudah ditentukan sehingga tidak kebingungan. Dan menulisnya dengan penuh tanggungjawab,”ujar Jitro.
Pada edisi terbitan Majalah Sekolahku, Jitro menyampaikan sudah sangat baik, hanya saja ada beberapa yang mesti diperhatikan, seperti penggunaan foto yang bukan hasil karya sendiri.
“Itu harus menyertakan credit foto,”katanya. Begitu pun dengan kutipan artikel dari pihak lain, yang harus menyertakan sumber atau penulis artikel itu.
“Tampilanya sudah baik, ya memang begini tampilan majalah. Harus menarik, sehingga yang membaca juga senang, dan informasi yang disampaikan dapat terterima dengan baik,”tandasnya. (tr76)












Discussion about this post