gorontalopost.id – Bank Indonesia terus mendorong sistem pembayaran non tunai. Secara nasional BI menargetkan pertumbuhan 45 juta pengguna baru QRIS dan 1 miliar pengguna volume transaksi.
Khusus untuk Provinsi Gorontalo, target pertumbuhan QRIS mencapai 55 ribu pengguna baru dan 560 ribu transaksi. Sampai dengan Juni 2023 atau semester pertama di tahun ini, pertumbuhan pengguna baru QRIS mencapai 22.000 atau sekitar 40 persen. “Sehingga total pengguna QRIS di Provinsi Gorontalo saat ini mencapai 62.091 pengguna. Untuk volume transaksi saat ini sudah lebih dari yang ditargetkan yaitu 630 ribu kali atau 115 persen,”jelas Kepala kantor perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha, saat bincang-bincang media di kantornya, Kamis (24/8) sore.
Tingginya pengguna QRIS di Gorontalo, tak lepas dari peran BI yang terus mengedukasi masyarakat untuk menggunakan metode pembayaran non tunai dalam setiap transaksi, termasuk melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah, agar pembayaran pajak daerah, maupun retribusi daerah dilakukan secara non tunai. BI mencatat, pada semester I tahun 20203, jumlah merchant QRIS di Gorontalo telah mencapai 90.951. Dengan sebaran merchant paling tinggi di Kabupaten Gorontalo, dan Kota Gorontalo yang mencapai 78 persen.
Merchant QRIS di Provinsi Gorontalo didominasi oleh skala usaha mikro yang mencapi 79 persen dan usaha kecil 17 persen, sedangkan untuk usaha menengah hanya sebesar 1,3 persen, dan usaha besar sebesar 2,6 persen. Dian Nugraha juga mengapresiasi peran Pemerintah Daerah, yang terus mendorong penggunaan QRIS di daerah-daerah.
Sebelumnya, Dian Nugraha menyebutkan, transaksi menggunakan QRIS pasti CEMUMUAH atau cepat, murah, mudah, aman, dan andal kepada seluruh lapisan masyarakat. (tro)













Discussion about this post