Gorontalopost.id –Penjabat Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Kamis (14/6). Ia turut menghadiri agenda ‘motabi kambungu’ yang digelar Pemda setempat. Ismail tak datang dengan tangan kosong. Ia membawa sejumlah bantuan, termasuk layanan perizinan Pemprov, dan ribuan paket sembako murah.
DALAM Kegiatan itu, sebanyak 1.500 paket pasar murah dihadirkan Pemerintah Provinsi Gorontalo, di Desa Deme II, Kecamatan Sumalata Timur, Gorut. Ada tujuh paket kebutuhan pokok yang dijual murah yakni beras lima kg dengan harga Rp10.000 per kg, minyak goreng Rp10.000 per liter dan gula pasir Rp10.000 per kg. Ada juga telur Rp1.000 per butir. Ada juga rica, bawang merah dan bawang putih masing masing Rp10.000 per setengah kg.
Bupati Gorut Thariq Modanggu, mengapresiasi Pj Gubernur Ismail dan jajaran Pemprov Gorontalo yang sudah turun membantu warga Gorut. Berbagai kegiatan pemerintah dikolaborasikan untuk melayani masyarakat di tingkat kecamatan. “Kami mengucapkan apresiasi penghargaan kepada Bapak Gubernur yang begitu tanggap dengan program kegiatan ini. Ada sinergi dan kolaborasi antara program pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten,” ucap Thariq.
Penjagub Ismail memilih tidak memberi sambutan pada pembukaan pasar murah. Ia menyerahkan kepada Ketua Komisi III DPRD Gorontalo Idrus Mopili untuk memberi sambutan. Sebagai warga asli Sumalata Timur, pria yang akrab disapa Thomas Mopili juga menyampaikan apresiasinya.
“Atas nama DPRD dan warga masyarakat Sumalata Timur, kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak Gubernur dan jajaran di kecamatan ini,” tuturnya.
Beragam layanan pemerintah provinsi dihadirkan dan bersinergi dengan Pemkab Gorut. Selain pasar murah, ada juga layanan perizinan usaha, layanan pembuatan administrasi penduduk, layanan pertanian serta layanan kesehatan dan lainnya.
Sementara itu, program “Motabi Kambungu” yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara diharapkan bisa mempermudah proses perekaman KTP elektronik (KTPel).
Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya menyebut hingga Senin kemarin jumlah wajib KTP di Gorontalo yang belum merekam KTPel berjumlah 16.007 jiwa. Angka itu diharapkan terus menyusut termasuk di Kabupaten Gorut. “Di Gorut masih ada sekitar 900 jiwa. Program yang mendekatkan pelayanan kepada masyarakat ini salah satunya untuk itu. Jadi masyarakat tidak perlu lagi ke ibu kota kabupaten untuk melakukan perekaman dan pengurusan administrasi kependudukan,” kata Ismail saat meninjau pelayanan administrasi kependudukan yang dipusatkan di Desa Deme II, Sumalata Timur.
Meski baru dibuka selama dua jam puluhan orang datang mengurus identitas diri. Ada yang melakukan perekaman KTPel ada juga yang ingin mengubah kartu keluarga atau mengurus angka kelahiran. Di kartu Desa Deme II juga melayani perizinan usaha yang digelar oleh Dinas PNM PTSP. Usaha rumahan seperti pembuatan kue, catering, bengkel motor dan lainnya dilayani pada program Motabi Kambungu.
Penjagub berkesempatan menyerahkan KTPel bagi warga yang telah selesai melakukan perekaman. Diserahkan juga izin usaha yang telah selesai diurus. Layanan kesehatan yang dipusatkan di Puskesmas Dulukapa menjadi yang paling banyak didatangi warga. Hingga pukul 12 siang sudah ada 171 pasien yang datang dengan berbagai keluhan.
Empat dokter spesialis dihadirkan pemprov yakni spesialis penyakit dalam, mata, kandungan dan jantung siap melayani warga. Pelayanan diberikan secara gratis. (tro*)












Discussion about this post