Gorontalopost.id – Pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Tahun anggaran 2022 akan dipacu dan diupayakan akan rampung sebelum tanggal 8 Mei. Ini ditegaskan oleh ketua pansus Sarifudin Hanasi saat dikonfirmasi, senin (1/5).
Ia mengakui memang selama bulan ramadhan kemarin, pembahasan kurang optimal, sehingga pasa ramadhan dan lebaran ini, pansus akan memacu pembahasan bersama organisasi perangkat daerah (OPD).
“Memang kemarin tidak optimal, insya allah besok (hari ini,red) kami akan melakukan pembahasan internal dengan anggota pansus dan akan melibatkan tim pakar dan setelah itu baru masuk pembahasan dengan OPD,” jelas Hanasi biasa ia disapa.
Menurutnya walaupun pembahasan dibulan ramadhan tidak optimal,ditambah dengan libur lebaran, tetapi tim pansus dan tim pakar DPRD sudah melakukan kajian dan dari kajian inilah yang akan kita bawa dalam pembahasan dengan OPD, terutama adalah Bappeda.
Seperti yang diketahui, dalam rapat internal sebelumnya sudah menyepakati, yang pertama, pihaknya menyepakati mekanisme yang nanti ditempuh dalam pembahasan. Yang kedua, kita membahas tentang jadwal pembahasan, karena dibatasi waktu hingga 8 Mei 2023, maka pihaknya akan mengatur dan memaksimalkan kondisi yang ada.
“Karena pembahasan dibulan puasa dan bersambung hingga lebaran, yang otomatis banyak waktu liburnya, maka kita berharap pembahasannya dimaksimalkan sesuai ketentuan yang ada,” jelasnya.
Ia menambahkan, walaupun dengan kondisi waktu yang sempit ini, kita akan tetap memanfaatkan, maksimalkan kerja-kerja pansus untuk mengkaji berkaitan dengan LKPj yang ada. Yang jelas, selain mengundang OPD, pihaknya akan melakukan kajian-kajian untuk perbaikan.
“Mungkin nanti ada catatan-catatan yang perlu kita sampaikan ke pemerintah daerah,” ujar Aleg Fraksi PKS itu.
Dalam pembahasannya, pihaknya juga lanjut Safrudin melibatkan tim pakar DPRD Kabupaten Gorontalo, karena nanti mereka akan membantu kami memberikan masukan-masukan dan catatan-catatan dari hasil kajian mereka untuk kemudian kita dalami.Pada pembahasan nanti, pihaknya akan fokus di setiap urusan. Sehingga OPD yang diundang di setiap pembahasan lebih dari satu.
“Kita undang sekalian OPD yang memiliki urusan saling terkait, sehingga kita akan coba masuk ke per urusannya.” Namun demikian, dalam pembahasan nanti peran Bappeda menjadi sentral. Karena harus hadir dalam setiap pembahasan. “Karena mereka perencana, maka mereka harus stand by bersama kami. Karena setiap catatan yang perlu kita dalami, pihak Bappeda yang nantinya mengatur semua OPD,” tandasnya. (Wie)












Discussion about this post