Gorontalopost.id – Tinggi rendahnya inflasi di daerah menjadi tolak ukur inflasi di tingkat nasional. Karena itulah, Perintah pusat menaruh perhatian pada penekanan inflasi di masing-masing daerah. Salah satu daerah yang mencuri perhatian yakni Kabupaten Gorontalo, yang menjadi salah satu daerah yang sukses mengendalikan inflasi di tahun 2022. Bupati Gorontalo Prof DR Ir Nelson Pomalingo bahkan diminta untuk memaparkan strategi penanganan inflasi 2022 di hadapan Mendagri Tito Karnavian.
Nelson menjelaskan untuk Provinsi Gorontalo yang menjadi lokus perhitungan indeks harga konsumen (IHK) adalah Kota Gorontalo. Namun demikian, Kabupaten Gorontalo terus melakukan upaya-upaya agar bisa menekan inflasi semaksimal mungkin. Di Kabupaten Gorontalo data inflasi didapatkan berdasar pada perhitungan data ketersediaan dan kebutuhan yang dikelola oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Gorontalo, dan untuk menjaga kestabilan harga terus mengacu pada data harga yang di olah oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo.
“Di tahun 2022 Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kita terus bekerja sama dengan Dinas Teknis yang menjadi anggota TPID menghimpun data-data yang menjadi program kegiatan OPD terkait,” kata Bupati Nelson, saat ditemui usai rapat Koordinasi pembahasan langkah konkret pengendalian inflasi di daerah, secara virtual bersama mendagri RI, di aula Rumah Dinas Bupati Gorontalo, Senin (30/1/2023).
OPD-OPD ini saling bahu membahu mengumpulkan data harga bahan pokok secara rutin per hari. Data menjadi bahan yang dibahas dalam rapat rutin TPDI yang dilaksanakan dua kali dalam sebulan. Langkah-langkah dan kegiatan yang dilakukan Pemkab ini kemudian di laporkan oleh Inspektorat Kabgor melalui laman waspengendalianinflasi Inspektorat Pusat.
Tak hanya itu saja, untuk mengendalikan inflasi lebih maksimal. Pemkab melalui Dinas Ketahanan Pangan berkolaborasi dengan Pemerintah Desa, melahirkan program Desa Cerdas Pangan. Program ini menyasar masyarakat, agar mau memanfaatkan pekarangan sebagai lahan pertanian mini. Yakni dengan menanam bawang, cabai dan tomat. Yang menjadi bahan pokok yang paling dibutuhkan masyarakat, yang juga menjadi salah satu pemicu inflasi harga.
“Kita juga melaksanakan kegiatan gelar pangan murah atau operasi pasar dengan melibatkan stakeholder terkait seperti, 0etani, peternak, Gapoktan, KWT pelaku usaha lainnya sebagai produsen/distributor, sentra IKM Pulubala, Bulog Cabang Gorontalo, PT Alfaria Trijaya Gorontalo, PT Indomarco Pristama Gorontalo dan PT PG Gorontalo. Ini rutin kami lakukan, dan digelar di seluruh kecamatan agar harga bahan pokok tetap stabil,” beber Nelson.
Terakhir, Pemkab melalui Dinas perindustrian dan perdagangan, bersama Bank Sulutgo, Baznas Kabupaten Gorontalo telah melaksanakan Gelar Pasar Murah Gemilang di Desa Haya-haya Kecamatan Limboto Barat.
“Juga terakhir, melalui Dinas Pemberdayaan Desa kita luncurkan program menanam tanaman cepat panen, juga dari Dinas Koperasi danUMKM ada program Pemberdayaan Usaha Menengah Kecil dan Mikro memberikan bantuan kepada pelaku usaha menengah kecil di 7 Kecamatan yakni Kecamatan Asparaga, Pulubala, Limboto, Telaga Biru, Tibawa, Bongomeme, Boliyohuto, dan Talaga Jaya dengan total penerima bantuan sejumlah 1489 orang,” tutup Nelson. (Nat)












Discussion about this post