Gorontalopost.id – Sosok wanita Indonesia berhasil berbicara langsung di hadapan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada sesi Valdai Discussion Club, wadah pemikir dan forum diskusi yang berbasis di Mokow, Rusia, pada 22-27 oktober baru-baru ini.
Wanita tersebut adalah Nou (sebutan untuk perempuan Gorontalo), Connie Rahakundini Bakrie Arbie, ia merupakan putri dari Bakrie Arbie, pakar nuklir asli Gorontalo. Video dialog antara Connie dan Vladimir Putin, banyak beredar di media sosial.
“Yang duduk paling depan, tamu dari Indonesia,”kata Putin dalam bahasa Rusia, mempersilahkan Connie untuk menyampaikan pendapatnya.
Connie, merupakan seorang akademisi, penulis, serta pengamat bidang militer dan pertahanan keamanan berdarah Gorontalo. Saat berbicara langsung di hadapan presiden Putin, Connie mendapatkan pujian. Ia dipuji cantik oleh Putin, dan siap untuk foto sesuai permintaan Connie.
Pada dialog itu,Connie memang menyebut jika di Indonesia banyak sekali fans presiden Rusia tersebut. Bahkan, sebutan URA sangat populer di tanah air. Tak lama kemudian Connie mengungkapkan keinginannya berfoto bersama dengan Putin yang kemudian disetujui.
“Fans Anda di Indonesia itu luar biasa. Semua orang selalu berteriak ‘URA!’. Jadi pertanyaan kedua saya bisakah mungkin berfoto dengan Anda nanti? Terima kasih,” kata Connie dengan tersenyum.
Tanpa basa-basi, Putin pun langsung mengiyakan ajakan Connie untuk berfoto bersama. Bahkan, presiden Rusia ini juga memuji Connie cantik. Momen ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Connie yang juga merupakan putri dari seorang ahli Nuklir asal Gorontalo itu.
“Iya dengan senang hati. Dengan wanita cantik seperti Anda, dengan senang hati (saya akan berfoto),” timpal Putin.
Connie Rahakundini Bakrie, adalah seorang pengamat bidang militer dan pertahanan keamanan yang mendapat kesempatan bicara langsung di hadapan presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam kesempatannya, ia juga memberikan harapannya agar Putin bisa segera berkunjung ke Indonesia.
“Terima kasih. Bapak Presiden, saya sangat menikmati pidato Anda. Saya pikir, hal ini memberi kita semangat untuk dapat membangun dunia bersama, membangun dunia menjadi lebih kuat. Terdengar mirip dengan moto G20,” ungkap Connie.
Connie berhasil menamatkan pendidikannya di jenjang perkuliahan dengan gelar S3 di Universitas Indonesia, selain menempuh pendidikan di APCSS Asia Pasific Centre of Security Studies, Hawaii – Fu Xi Kang war Academy, ROC – Chevening Executive Programme for Democracy and Security di Birmingham University, UK. Bahkan Connie juga diberikan kesempatan untuk menjadi seorang Senior Research Fellow di The Institute of National Security Studies (INSS) di Tel Aviv, Israel untuk menyelesaikan penelitian desertasinya.
Connie merupakan Visiting Lecturer di Sekolah Staf dan Komando Luar Negeri Republik Indonesia (Sesparlu dan Disparlu). Tak hanya itu ia juga menempuh pendidikan di beberapa Universitas yang ada di dalam dan juga luar negeri lainnya. (tro/rm)












Discussion about this post