Gorontalopost.co.id, GORONTALO – Teka-teki perihal meluapnya air di kawasan ruas Jalan Sudirman depan Mufidah Kota Gorontalo akhirnya terjawab sudah. Ketika dilakukan pembongkaran plat duiker tepatnya di depan Mufidah, ternyata isinnya adalah sampah.
Pantauan Gorontalo Post, Rabu (18/9/2024), plat duiker di tengah jalan tersebut dibongkar menggunakan alat berat berupa excavator. Setelah terbuka, di dalam gorong-gorong ini cukup banyak sampah. Bahkan, airnya sudah berwarna hitam dan bau busuk.
Penyebabnya tak lain karena air tersebut tidak mengalir melainkan hanya berhenti di dalam gorong-gorong. Tumpukan sampah ini akhirnya dikeruk dan diangkut menggunakan mobil dum truk. Begitu banyaknya sampah sehingga membuat mobil truk harus bolak balik mengangkut sampah tersebut. Buntut pekerjaan drainase ini akses di Jalan Sudirman ditutup sementara.
Sebelumnnya, salah satu penyebab genangan tersebut juga adalah jaring sampah yang dipasang warga di kawasan Jalan Dewi Sartika. Genangan air ini pun membuat kemacetan kenderaan yang parah. Tidak hanya itu saja, banyak pedagang yang mengaku jualannya kurang laku, karena pembeli takut basah dikarenakan genangan air tersebut.
Genangan air ini pun mendapat perhatian dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Gorontalo. Aparat di OPD yang membidang infrastruktur turun melakukan pengecekan drainase.
Menurut Multazam Adam, Kepala Bidang SDA Dinas PUPR Kota Gorontalo, jalan di sekitaran area Mufidah Stationery memang termasuk Daerah Tangkapan Air (DTA). Adapun masalah utamanya adalah plat decker sudah banyak sampah. Selain itu, di dalam tanah terdapat banyak kabel dan pipa besar, sehingga terjadi water-back (air kembali).
“Nah waterback itu air jadi meluap. Itu masalah plat decker di situ,” jelas Multazam. Dikatakan Multazam, posisi drainase dalam jarak satu kilometer hanya memiliki elevasi sepanjang sepuluh sentimeter dari utara ke selatan. Akibatnya, air hujan tidak mampu mengalir dengan baik, sehingga menimbulkan genangan.
Mereka akan membuat plat deker baru dan konektivitas dengan area Sentra Media Tanggidaa. “Akan dibuat jalan airnya di Jalan Panjaitan,” paparnya. Sebagaimana diketahui, Jalan Sudirman itu kerap dilanda genangan setiap hujan berintensitas tinggi.
Masyarakat setempat pun sering mengeluhkan drainase yang buruk. Sepanjang area Mufidah kadang digenangi air setinggi lutut orang dewasa. Pemerintah provinsi juga tengah berupaya membangun kanal Tanggidaa guna mengantisipasi masalah serupa. (roy)











Discussion about this post