Gorontalopost.id, GORONTALO – Seluruh elemen masyarakat diharapkan agar siaga dan waspada terhadap penyakit MPOX cacar monyet.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara, AKP dr. Agung Darmawan,Sp.M menjelaskan, MPOX adalah salah satu spesies virus cacar seperti cacar air dan cacar sapi, yang ditandai dengan ruam yang diikuti dengan benjolan yang muncul di kulit.
Pada cacar air, lenting-lenting tersebut kemudian terisi dengan cairan dan akhirnya berkeropeng.
“Gejala MPOX diantaranya, muncul ruam 1-3 hari setelah demam berbentuk macula, papul, vesikel pustula, krusta seperti gambaran penyakit cacar. Selain itu, terjadi demam dengan suhu tubuh mencapai 38 celcius lebih. Disertai pembesaran kelenjar getah bening serta dapat disertai juga nyeri otot, sulit menelan, diare dan radang pada genital,” jelasnya.
Ditambahkan pula, MPOX menular melalui kontak langsung dengan ruam bernanah di kulit, termasuk saat berhubungan seksual. Orang yang berhubungan seks dengan banyak pasangan dan berganti-ganti, beresiko tinggi tertular MPOX.
Kelompok resiko utama adalah laki-laki yang melakukan seks dengan sejenis. Sejauh ini, terkonfirmasi kasus MPOX yang tercatat di Indonesia pada Agustus 2024 sebanyak 88 kasus dan satu kasus dinyatakan sembuh.
“Oleh karena itu, hindari perilaku sex dengan banyak pasangan dan berganti-ganti. Jangan berhubungan seks dengan pasangan yang menunjukan gejala MPOX seperti ruam bernanah pada kulit. Jika mengalami gejala MPOX seperti muncul ruam bernanah di kulit, segera periksakan diri ke Puskesmas, klinik atau rumah sakit.
Untuk durasi kesembuhan penderita MPOX mulai dari 2-4 minggu, periode sakit paling singkat 14 hari. Sekali lagi kami berharap agar masyarakat waspada dengan penyakit ini,” pungkasnya. (kif)










Discussion about this post