Gorontalopost.id – Masyarakat Gorontalo tak perlu khawatir soal ketersediaan bahan pokok jelang ramadan. Semuanya tersedia, stoknya mencukupi, harga juga tetap terkendali, terutama beras dan minyak goreng. Memastikan itu, baru-baru ini, Pj Gubernur Hamka Hendra Noer, mendatangi langsung pedagan di pasar, dan sejumlah distributor.
Kepastian itu juga diperkuat dengan penyampaiab Kepala Bulog Sub Divisi Regional Gorontalo, Munafri Syamsudin, yang memastikan bahan pokok terutama beras dan minyak goreng, sangat tersedia di Gorontalo.
Hal itu disampaikan Munafri saat rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, di rumah jabatan Wakil Gubernur Gorontalo, Senin (20/2). Pj.Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer, juga turut hadir dalam pertemuan tersebut.
“Stok beras kita sekarang ada 100 ton. Akan bertambah lagi sebanyak 1.200 ton akhir bulan ini. Sedangkan untuk minyak goreng, kita sudah distribusi 30 ribu liter dan akan masuk lagi 50 ribu liter,” kata Munafri.
Munafri mengungkapkan, masuknya stok beras 1.200 ton akan cukup memenuhi kebutuhan masyarakat Gorontalo saat Ramadan hingga Idulfitri. Ketersediaan stok tersebut juga akan digunakan untuk operasi pasar dalam rangka menstabilkan harga beras. “Harga eceran tertinggi beras Bulog kelas premium Rp12.800,00 dan medium itu ada dikisaran Rp9.450,00. Kita gunakan stok yang ada agar pedagang pengecer tidak menaikkan harga di atas HET,” ungkapnya.
Pada pertemuan itu, Mendagri Tito Karnavian dalam arahannya, meminta seluruh pemerintah daerah untuk mengantisipasi kenaikan harga komoditi pangan, paling utama yaitu beras dan minyak goreng. Selain itu cabai dan bawang merah, termasuk beberapa komoditi lainnya sesuai dengan kondisi setiap daerah.
Sebelumnya, Pj Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer, memastikan harga minyak goreng yang dijual di pasar sudah kembali normal. Kepastian ini diperoleh Hamka saat melakukan sidak pasar di Kota Gorontalo, Senin, (14/2) pekan lalu.
“Sekarang kenaikan tidak terlalu signifikan, seperti harga minyak goreng di distributor itu Rp14.000 setelah kita tinjau hari ini di pasar paling tinggi itu Rp15.000. Artinya, hanya beda 1.000 itu masih bisa ditoleransi,”ujar Hamka. Terkait ketersediaan stok, menurutnya Pemprov Gorontalo juga telah melakukan pengecekan secara berkala terkait ketersediaan stok minyak goreng ini. Meskipun, sempat mengalami kekosongan stok beberapa waktu lalu, dalam waktu dekat akan tiba stok baru untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng masyarakat Gorontalo.
“Insya Allah dari jatah yang ada ini, bisa menutupi sampai bulan puasa bahkan lebaran. Nanti bersama – sama dengan Komperindag, BI dan Polda, kita akan pantau terus rantai distribusi minyak goreng ini,” tegasnya. (tro)











Discussion about this post