Gorontalopost.id – Proses evakuasi Kapolda Jambi, Irjen Rusdi Hartono bersama rombongan di hutan Kerinci, Jambi, karena kecelakaan helikopter, Ahad (19/2) yang mereka tumpangi, terus dilakukan. Hanya saja, Senin (20/2) kemarin, proses evakuasi terpaksa dihentikan sore hari, lantaran cuaca di lokasi yang berkabut.
“Karena cuaca ketika sudah angin kemudian berkabut bahkan ada petir maka proses evakuasi dihentikan sampai sore hari ini (kemarin,red),” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, kemarin.
Irjen Dedi mengungkapkan pihaknya akan kembali melanjutkan proses evakuasi jika cuaca kembali membaik. Batas waktu evakuasi di Merangin maupun di Kerinci adalah jam 8 malam.
“Apabila jam 8 malam hari ini (kemarin,red) cuaca tidak memungkinkan maka proses evakuasi akan dilakukan besok pagi (hari ini),” ucapnya.
Sementara itu, tim SAR gabungan, siang kemarin, sudah mencapai titik lokasi jatuhnya helikopter. Mereka menembus hutan Kerinci itu lewat darat, dan tim yang turun dari helikopter. Sudah ada 30 tim gabungan di lokasi kejadian, termasuk tim medis yang melakukan perawatan terhadap Kapolda dan tujuh anggota rombongan lainya.
Kemarin, Kapolda Jambi dan korban lainnya juga telah dipindahkan ke lokasi yang lebih aman, tidak jauh dari lokasi heli kecelakaan. Korban juga telah mendapat perlengkapan yang lebih baik, seperti tenda, selimut, rompi serta makanan dan minuman.
Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulia Prianto menyebut, 30 tim gabungan semalam sudah telah berada di lokasi kejadian terdiri dari tim evakuasi jalur darat pimpinan Kapolres Kerinci dan TimSAR dari Jambi “Jadi hingga 30 orang tim gabungan di sana,” terangnya.
Terkait kabar keberadaan istri Kapolda Jambi dan istri Dirkrimum serta rombongan lainnya, Mulia menyebut masih berada di Merangin. “Masih stand by di (posko) Merangin,” kata Mulia.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo diagendakan meninjau proses evakuasi korban kecelakaan helikopter, Selasa (21/2) di Jambi.
Menurut Kombes Pol Mulia Priantom, rencananya Kapolri beserta rombongan akan datang ke Jambi pukul 14.00 WIB. “Akan mampir di posko evakuasi bandara STS, kemudian direncanakan menginap satu malam di Jambi,” kata Mulia.
Untuk agenda spesifik Kapolri, Mulia menyebut akan meng-update pada pagi Selasa. Namun ia menyebut beberapa pejabat utama Mabes Polri juga direncanakan akan ikut mendampingi Jenderal Listyo. “Karena ini baru informasi awal dari Spripim,” sebutnya.
RAGUKAN MENDARAT DARURAT
Pengamat penerbangan Alvin Lie meragukan heli yang ditumpangi Kapolda Jambi dan rombongan di Hutan Tamiai Kerinci Jambi, mendarat darurat.
Kata Alvin Lie, jenis heli Super Bell 412 SP yang digunakan rombongan Kapolda Jambi merupakan jenis pesawat yang bisa vertical take off dan vertical landing.
Artinya helikopter bisa lepas landas dan mendarat di lapangan yang sempit sekali pun, tidak butuh landasan pacu khusus. “Di sawah pun bisa,” ujar Alvin seperti dikutip Jambi Ekspres dari wawacaranya di Kompas TV.
Jika akhirnya mendarat di tengah hutan belantara, itu kata Alvin perlu diteliti lebih lanjut karena bisa saja mengalami suatu kondisi tertentu.
“Kalau sampai mendarat di hutan ini berarti dalam kondisi yang sangat mendesak dan tak sempat lagi mencari tanah lapang, saya meragukan ini adalah pendaratan darurat,” lanjut Alvin Lie.
Terkait kondisi badan heli yang terlihat hancur di video, kata Alvin adalah impact helikopter turun secara cepat dalam kondisi tertentu, juga karena baling-balingnya yang mengenai pohon.
Alvin tidak melihat ledakan dalam kejadian ini. Ditandai dengan tidak adanya kebakaran di lokasi kejadian dan semua korban juga selamat. Menjawab keraguan pengamat ini, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan pihaknya hingga kini masih akan fokus pada proses evakuasi korban.
“Informasi awal yang kita terima, karena faktor cuaca yang membuat heli mendarat darurat,” ujar Ahmad Ramadhan. Saat kejadian, jarak pandang juga sangat tidak mendukung. Bagaimana hasil akhir kejadian ini, Polri juga masih akan menunggu hasil investigasi lebih lanjut.
Ahmad Ramadhan juga menyampaikan semua heli milik Polri sebelum terbang telah melalui SOP penerbangan dan telah layak terbang. Pihaknya juga meyakini maintenance record heli Polda Jambi ini baik. (jambiekspres)












Discussion about this post