Gorontalopost.id – Kondisi jumlah guru yang sampai saat ini masih terus dikeluhkan, bahkan sangat disayangkan ada sekolah dipusat kecamatan di wilayah Tibawa-Pulubala, namun jumlah gurunya hanya berjumlah dua orang. Aleg Yusri Salam mengungkapkan, ada di daerahnya yang merupakan pusa kecamatan tetapi gurunya hanya berjumlah dua orang.
“Sedangkan di pusat kecamatan saja hanya berjumlah dua orang, apalagi di desa terpencil, sudah pasti jumlah gurunyanya lebih sedikit,” ungkap Yusri.
Dikatakan Yusri, saat ini sudah saatnya melakukan pemerataan guru, jangan guru hanya bertumpu di pusat kota tetapi dipusat kecamatan justru terbengkalai. Bisa dibayangkan bagaimana kondisinya sistem pembelajaran akan berjalan maksimal jika kondisi jumlah guru yang sangat-sangat terbatas.
“Sementara kita menuntut kualitas pendidikan, tetapi tenaga penunjang pun tak tersedia,” jelas Yusri. Politisi demokrat ini menambahkan, sudah saatnya dilakukan pemerataan guru dan jangan ada yang cengeng, hanya karena jarak dan lainnya. Bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan kita, jika tenaga penunjang seperti guru saja tidak termaksimalkan dengan baik.
“Lebih banyak guru bertumpuk di pusat ibukota dan tak mau ke desa terpencil, padahal di pusat kota jumlah guru sudah berlebih,” jelas Politisi Demokrat. Ia berharap, nantiya pemerintah bisa melakukan pemetaan jumlah guru yang dibutuhkan dimasing-masing wilayah.
“Semoga kondisi ini bisa segera teratasi dan tidak ada lagi penumpukan guru dipusat kota, tetapi bagaimana melakukan pemerataan guru ditiap kecamatan hingga desa, agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan menciptakan generasi unggul dan gemilang,” tandas Yusri. (Wie)












Discussion about this post