Gorontalopost.id – Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar operasi tangkap (OTT). Dalam operasi kedap itu, tim lembaga antirasuah menciduk Bupati Pemalang, Jateng, Mukti Agung Wibowo. Selain Mukti turut juga diamankan sejumlah pihak lain seperti pejabat teras Pemda Pemalang. “Bupati Pemalang dan beberapa kadis-nya ditangkap,” kata sumber, Kamis (11/8) malam.
Lebih lanjut, dalam OTT yang digelar di Jakarta tersebut, tim juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti uang suap yang menjadikan MAW Diciduk. Kabarnya sudah diamankan Rp 100 juta. Hingga semalam, bupati dan sejumlah pihak lain yang ditangkap berjumlah belasan orang, sudah masuk ke ruang pemeriksaan di lantai dua gedung Merah Putih KPK. Mereka tengah menjalani pemeriksaan intensif dalam waktu 1×14 jam, guna ditentukan status hukumnya ke depan.
Sementara itu, terkait informasi adanya penangkapan terhadap Bupati Pemalang, baik pimpinan KPK maupun Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri belum merespon.
Belum diketahui kasus apa yang membuat Mukti Agung Wibowo dan lainnya diamankan tim penindakan. Mukti dikabarkan diamankan di DKI Jakarta usai bertemu dengan anggota DPR RI.
Sekjen DPR, Indra Iskandar menjelaskan soal kabar adanya operasi tangkap tangan di wilayah Gedung DPR/MPR. Namun Indra menyebut OTT itu tidak terjadi di dalam Gedung DPR, tetapi di luar pagar DPR. “Bukan, salah itu infonya (di dalam DPR). Itu di luar pagar pintu belakang, persis depan Gerbang Lapangan Tembak, sekitar jam 16.00 WIB,” ujar Indra saat dihubungi wartawan, Kamis (11/10).
Indra mengaku tidak tahu persis, apakah yang terkena OTT KPK adalah salah satu anggota DPR atau bukan. Hanya saja, kata dia, terdapat dua mobil roda empat yang berada di luar pagar Gedung DPR pada Kamis sore. “Kalau persisnya saya nggak tahu. Karena itu mobil dua-duanya posisi di luar pagar,” kata dia. (net)












Discussion about this post