Gorontalopost.id – Bekas galian pipa di sejumlah ruas jalan di Kota Gorontalo yang menyisakan gundukan tanah
hingga kini belum dibenahi. Hal ini praktis terus menuai keluhan warga karena kondisi bekas galian tersebut malah menyusahkan warga sekitar.
Pantauan Gorontalo Post, Rabu (15/6/22) tampak masih terdapat gundukan material di sejumlah ruas jalan seperti di Jalan Rusli Datau, Jl. Pangeran Hidayat. Kendati galian tersebut sudah ditimbun, namun sisa-sisa galian yang belum dibersihkan tersebut mengganggu pengguna jalan bahkan warga yang tinggal di kawasan proyek galian pipa.
Kendaraan yang hendak parkir di tepi jalan sama kesulitan karena masih terdapat gundungan yang tidak rata. Para pemilik kendaraan terpaksa memarkir kendaraan mereka di bahu jalan raya hingga mengganggu pengguna jalan lain.
Parahnya, bekas galian tersebut saat ini telah memicu genangan air hingga becek. Seperti yang disampai pemilik rumah makan yang ada di kawasan Jalan Pangeran Hidayat atau Jalan Dua Susun (JDS) bawah yang mengeluh dengan genangan air tersebut membuat kendaraan yang hendak masuk ke rumah makan sudah sulit.
“Terpaksa kami harus meratakan gundukan material ini menggunakan cangkul dan memberi jalan air agar tidak terjadi genangan. Jika tidak kendaraan yang mau masuk rumah makan mengalami kesulitan,”kata berbadan kekar tersebut. Harusnya kata dia, pekerjaan seperti ini tuntas jangan meninggalkan bekas hingga akhirnya mengganggu warga.
Sebelumnya Ketua Pelaksana Distribusi Pipa Hj. Faisal Lahay saat dikonfirmasi wartawan koran ini mengatakan,
pengadaan/Pemasangan pipa distribusi utama dan distribusi layanan sudah di tanda tangani kontrak dari
Desember 2021 sampai Agustus 2022. Lebih lanjut Faisal Lahay mengatakan, proyek ini merupakan proyek pemerintah, pihaknya hanya sebagai pelaksananya saja.
Proyek tersebut jelas Faisal akan dikerjakan di 30 titik, yakni Jalan Adam Zakaria salah satu bagian dari ruas yang
akan dikerjakan.
“Yang sementara dikerja yakni Adam Zakaria yang panjang ruasnya sekitar 24 km, Pangeran Hidayat, Rusli Datau
II, dan Beringin Wangkaditi.
Proyek ini didanai oleh dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) senilai Rp15.7 Miliar yang rencana awalnya Rp
12.5 Miliar,”tandas Faisal Lahay sembari menambahkan, fungsi pokok dari jaringan pipa distribusi ini adalah untuk menghantarkan air bersih ke seluruh pelanggan dengan tetap memperhatikan faktor kualitas, kuantitas dan
tekanan air.(roy)










Discussion about this post