Gorontalopost.id – Pemerintah Kota Gorontalo tidak tinggal diam dengan adanya bencana yang melanda sejumlah kelurahan akibat hujan dengan intensintas tinggi pada Ahad (20/3) kemarin, sejak siang hingga malam hari.
Ya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Gorontalo, Ismail Madjid bersama sejumlah pejabat terkait melakukan peninjauan wilayah terdampak sekaligus memberikan solusi penanganan untuk ditindak lanjuti Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Wilayah pertama yang ditinjau Sekda Ismail adalah Kelurahan Donggala. Di kelurahan tersebut, ada sebuah jembatan yang mengalami kerusakan akibat bencana longsor. Menurut panglima ASN itu, penanganan jembatan rusak akan ditangani dengan cara perbaikan.
“Alhamdulillah sudah dikoordinasikan dengan kadis PU. Harapannya dalam waktu dekat akan dibenahi karena jembatan ini adalah akses yang Kelurahan Donggala dengan kelurahan lain,” ujar Sekda Ismail.
Untuk anggaran perbaikannya, lanjut Sekda Ismail, akan diupayakan melalui pergeseran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Gorontalo tahun 2022. “Anggaran Insya Allah lewat pergeseran atau Dinas PU bisa bekerjasama dengan balai jalan,” ujarnya.
Setelah dari Kelurahan Donggala, Sekda kemudian beranjak ke Kelurahan Siendeng. Di kelurahan yang terletak di Kecamatan Hulonthalangi itu terdampak bencana banjir. Titik yang paling parah adalah dibelakang masjid Ar Rahma.
“Penanganannya yaitu dengan penyedotan, karena dilokasi tersebut memungkinkan, ada pembuangan air dikawasan itu, punya saluran pembuangan. Insya Allah tiga empat jam kedepan akan terselesaikan,” tandas Sekda.
Tak sampai disitu, mantan kepala Bapppeda Kota Gorontalo bersama rombongan kemudian menuju ke Kelurahan Botu tepatnya di Jalan Sapta Marga. Kita ketahui bersama, di wilayah tersebut rawan terjadi bencana longsor.
Untuk mengantisipasi adanya korban jiwa, Sekda Ismail, menginstruksikan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Gorontalo melakukan koordinasi dengan Dishub Provinsi.Koordinasi, kata Sekda, terkait penutupan akses jalan saat hujan turun nanti.
“Saat hujan turun sangat rawan, sehingga perlu ditutup sebagian jalur disitu. Hal ini untuk mengantisipasi korban akibat longsor. Karena batu-batu diatas itu cukup besar. Hal itu beresiko kalau longsor,” tandasnya.(rwf)












Discussion about this post